Al Ghazali, putra sulung pasangan Ahmad Dhani dan Maia Estianty, sempat ditemukan dalam keadaan pingsan di dalam mobilnya di kawasan Condet, Jakarta Timur, Selasa (18/9/2018) pagi lalu. Setelah ditemui untuk klarifikasi, Ahmad Dhani kemudian menceritakan bahwa penyebab Al Ghazali pingsan adalah karena reaksi alergi akibat penyakit kulit erythema multiforme yang selama ini diidapnya.
Apa itu erythema multiforme?
Erythema multiforme (EM) adalah penyakit kulit langka yang bisa terjadi pada siapa saja, meski umumnya menyerang anak-anak. Pada orang dewasa, gejala EM biasanya mulai muncul sekitar usia 20-40an. Erythema multiforme cenderung menyerang laki-laki daripada wanita. Penyakit ini sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu erythema multiforme minor yang gejalanya ringan dan bisa mereda dalam beberapa minggu, serta erythema multiforme major. Intensitas gejala Erythema Multiforme Major jauh lebih berat dan dapat memengaruhi mulut, mata, hingga bahkan alat kelamin. EM major dapat mengancam nyawa.
Apa tanda dan gejala erythema multiforme?
Gejala erythema multiforme umumnya ditandai dengan ruam kulit berbentuk lingkaran dengan pusat di tengahnya, seperti target mata sasaran. Ruam merah biasanya mulai muncul pada punggung tangan sebelum akhirnya menyebar ke tungkai. Ruam juga bisa muncul di kaki, wajah, dan leher. Ruam EM akan paling banyak berpusat di siku dan lutut. Ruam akan memengaruhi kedua sisi tubuh. Ruam kulit ini bisa muncul dalam periode 24 jam setelah dipicu. [caption id="attachment_173935" align="aligncenter" width="320"]
bentuk ruam kulit akibat erythema multiforme (sumber: NHS UK)[/caption] Ruam kulit EM dapat membengkak dan memerah disertai lepuhan. Lepuhan tersebut bisa pecah, meningggalkan bekas luka dengan bentuk yang tidak beraturan dengan pinggiran putih dan terasa perih. Selain ruam, EM major akan menimbulkan gejala penyerta seperti:
- Sakit kepala.
- Demam tinggi (lebih dari 38º Celsius).
- Mata merah; sensitif terhadap cahaya; penglihatan buram.
- Kelelahan.
- Sakit sendi.
- Ruam berubah warna jadi kecokelatan setelah memudar.Ruam kulit akibat EM major dapat juga muncul di bibir dan bagian pipi dalam, langit-langit mulut dan gusi, hingga trakea (jalur napas), saluran cerna, hingga alat kelamin dan anus. Sebaliknya, pada kasus EM minor Anda mungkin tidak akan mengalami gejala apa pun selain gatal pada ruam tersebut dan mungkin demam ringan.
Apa penyebab erythema multiforme?
Erythema multiforme bukan penyakit genetik yang diturunkan dari silsilah keluarga. Erythema multiforme terkait dengan virus yang menyebabkan cold sore (sariawan), seperti virus herpes simplex, atau infeksi lainnya yang menyerang sel-sel kulit. EM juga dapat dipicu penggunaan obat-obatan tertentu, seperti:
- Obat antinyeri NSAID (ibuprofen dan aspirin).
- Antibiotik penisilin, amoxicillin, ampicillin, tetracyclin, sulfonamide.
- Obat kejang seperti phenytoin.
- Anestesi (obat bius).
- Barbiturat (obat anticemas).Mendapatkan imunisasi Tdap atau vaksin hepatitis B juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami EM, namun ini adalah kasus yang amat jarang. Risiko mengidap EM setelah vaksinasi tergolong sangat kecil. Jika Anda saat ini sedang menggunakan obat-obatan di atas untuk penyakit tertentu dan curiga ruam EM mulai muncul, konsultasikan ke dokter segera. Jangan sembarangan menghentikan dosisnya tanpa sepengetahuan dokter
Seperti apa pengobatannya?
Pengobatan EM tergantung dari penyebabnya, apakah dari infeksi seperti herpes simplex atau efek samping obat-obatan tertentu. Namun umumnya baik gejala EM minor dan major dapat diobati dengan:
Comments
Post a Comment