Marouane Fellaini, sosok penuh kejutan berasal dari Belgia. Pria yang memiliki ciri khas rambut kribo ini, kerap dipanggil Lord Fellaini. Nama itu disematkan padanya lantaran pria yang berumur 30 tahun ini memiliki keberuntungan yang tinggi.
Meski Fellaini kerap di bangku cadangan dan dipandang sebelah mata oleh fans lawan, tak bisa dipungkiri kehadiranya sebagai pemain pengganti maupun starter, mampu mengubah permainan bahkan keadaan menjadi positif bagi dia dan timnya.
Berikut 5 alasan kuat MU harus terus memakai jasa Fellaini di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
1. Sundulan
Dengan tinggi 194 cm membuat Fellaini merajai udara di lapangan hijau, tak hanya untuk mencetak gol, tapi juga sebagai assist dan penahan bola tinggi lainnya. Dengan rambut kribonya seolah menjadi kekuatan tersendiri bagi Fellaini untuk menggunakan kepala sebagai pengendali bola.
2. Visi Permainan
Pemain sepak bola tidak harus memiliki skill yang tinggi, asalkan pandai menempatkan diri dan melihat keadaan lawan sudah cukup bagi mereka untuk sekadar membuat gol ataupun memberikan umpan-umpan kunci.
Hal ini yang dilakukan Fellaini, meskipun kemampuan olah bola yang terbilang sedikit di atas rata-rata dan kecepatan lari maupun dribel bola tidak begitu cepat. Tapi, Fellaini membuktikan bahwa visi permainan lebih penting ketimbang sekadar mencetak gol.
Ketika melawan Mesir saat kualifikasi Piala dunia beberapa bulan lalu. Dirinya berhasil menempatkan posisi di area yang tak diduga bek mesir, sehingga dirinya dapat dengan mudah menjebloskan gol ke gawang mesir.
3. Super Sub
Meski dirinya kerap dianggap sebagai ‘anak tiri’ di MU karena posisinya sebagai pelapis Pogba, Matic maupun Herrera, namun masuknya Lord dari bangku cadangan kerap menjadi senjata rahasia Mourinho dalam menghadapi situasi krisis.
Fellaini masuk menggantikan Paul Pogba yang cedera. Sundulannya memanfaatkan umpan silang Ashley Young, dan membuka keunggulan The Red Devils. Usai pertandingan tersebut, Mourinho pun memujinya setinggi langit. United menang 3-0 atas Basel
4. Gelandang pemutus serangan
Pertandingan melawan Crystal Palace menjadi saksi akhir september lalu. Bertandem dengan Matic, Mourinho mengusung skema 4-2-3-1. Sebagai pemutus serangan lawan. 4 tekel dan 2 intersep sempurna berhasil dilakukannya, ditambah 3 duel udara mencatatkan namanya sebagai pemain yang spesial.
Selain itu Fellaini juga berhasil menyarangkan 2 gol ke gawang Palace dari 2 tembakan yang mengarah ke gawang
5. Pemecah kebuntuan
Salah satu peran terbaik Fellaini dari bangku cadangan adalah ketika MU menang dramatis melawan Arsenal April lalu. Kala itu kedudukan menjadi 1-1 ketika Mkhitaryan menyamakan kedudukan setelah Pogba membuka gol di menit awal. Fellaini masuk bak pahlawan, ketika pertandingan dirasa akan berakhir imbang, sundulan Fellaini membuat United menang di menit akhir. MU akhirnya menang 2-1 atas Arsenal.
Comments
Post a Comment