Skip to main content

Kabar Buruk, NASA Temukan Gelembung Metana di Danau Kutub Utara Arktik


Danau-danau di Alaska dan Siberia telah memulai proses pelepasan gelembung metana, emisi gas rumah kaca yang sangat kuat, dan proses ini telah membuat para ilmuwan khawatir.

Dilansir dari Newsweek.com, NASA merilis rekaman yang menunjukkan gelembung di danau-danau Arktik, sebuah kawasan di kutub utara yang tertutup es. Gelembung ini merupakan hasil dari sebuah fenomena langka yang disebut “pencairan mendadak,” dan hanya terjadi ketika permafrost, lapisan es yang telah membeku selama ribuan tahun, mencair lebih cepat dari yang diharapkan.

Para ilmuwan telah lama mengetahui bahwa mencairnya permafrost berpotensi melepaskan metana dalam jumlah besar ke atmosfer. Material organik yang telah terkurung akan terurai, melepaskan karbon dan metana (hidrokarbon) dalam proses pencairan lapisan es.

Jika semua metana terlepas ke atmosfer, dampaknya terhadap perubahan iklim akan sangat besar. Diperkirakan ada sekitar 1.500 miliar ton karbon yang dikurung di permafrost, hampir dua kali lipat daripada jumlah karbon di atmosfer saat ini.

1. Gelembung metana mencairnya permafrost


Dalam sebuah penelitian yang didanai oleh NASA, para ilmuwan kini telah menemukan sumber metana yang belum pernah dismulasikan dalam model-model iklim, metana berasal dari danau “thermokarst”, danau yang terbentuk dari retakan tanah yang dalam dan memanjang di permukaan.

Thermokarst terbentuk ketika permafrost mencair pada tingkat yang lebih cepat. Pencairan menciptakan retakan di permukaan, yang kemudian terisi oleh air hujan, es dan salju mencair. Air kemudian mempercepat tingkat pencairan permafrost di tepian danau.

Proses tersebut dapat mempercepat pelepasan gas metana ke atmosfer.

Para peneliti menggunakan sampel pengukuran dari 11 danau thermokarst dan model simulasi komputer untuk menunjukkan bahwa “pencairan mendadak” menghasilkan dua kali lipat lebih banyak pelepasan gas metana daripada pelepasan metana yang terjadi di danau-danau biasa Arktik, lokasi terjadinya “pencairan bertahap” permafrost.

2. Lubang kawah yang menganga di Semenanjung Yamal dan Siberia utara


Pencairan permafrost telah menimbulkan banyak permasalahan di Arktik. Di Siberia, kawah-kawah besar telah menganga di tundra, lingkungan tanpa pohon karena suhu dingin. Ketika permafrost mencair, maka kantong-kantong gas metana akan terbentuk dan meledak karena tekanan yang tinggi.

Apabila terus berlanjut, pada akhirnya pencairan permafrost akan menyebabkan masalah besar bagi kota-kota kota yang terletak di wilayah utara ini. Ketika kepadatan tanah berkurang, maka akan menyebabkan tanah bergerak, kerusakan infrastruktur dan bangunan-bangunan ambles ke tanah.

Dalam beberapa dekade mendatang, diperkirakan kita akan menemukan lubang-lubang kawah yang menganga dengan kedalaman mencapai puluhan meter. 

3. Seruan bagi proyeksi iklim IPCC


Hasil penelitian menunjukkan bahwa “pencairan mendadak” di danau thermokarst, melepaskan metana dalam jumlah yang lebih signifikan daripada “pencairan bertahap”. Para peneliti juga mencatat bahwa sumber gas rumah kaca ini tidak diperhitungkan dengan benar dalam skenario perubahan iklim yang ditetapkan oleh Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC).

Pada dasarnya, bahkan jika kita mengurangi emisi gas rumah kaca antropogenik (bahan bakar fosil), pelepasan metana dari danau thermokarst ini masih akan terjadi.

Mekanisme pencairan mendadak dan pembentukan danau thermokarst sangat penting untuk menjadi tambahan data emisi gas rumah kaca pada abad ini. Kita tidak harus menunggu 200 atau 300 tahun untuk mengalami puncak pelepasan karbon permafrost dalam jumlah yang sangat besar.

Para ilmuwan menyerukan agar sumber metana permafrost dimasukkan dalam simulasi model iklim untuk mendapatkan gambaran yang lebih akurat tentang perubahan iklim di masa depan.

Dalam masa kehidupan kita dan anak-anak kita, upaya pencegahan harus ditingkatkan. Karena proses pencairan lapisan es abadi sudah terjadi, meskipun tidak terjadi pada tingkat yang sangat cepat, tetapi dalam beberapa dekade, akan mencapai puncak.

Kita juga dapat peduli dan memulai dari diri kita sendiri untuk mencegah pemanasan global dan efek rumah kaca, seperti hemat pemakaian listrik, menanam pohon, tidak menggunduli hutan, tidak membakar lahan, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, mengelola sampah secara baik, dll.

Jika kita memiliki komitmen untuk tetap menjaga Bumi rumah kita, maka generasi yang akan datang tidak akan menyalahkan kita yang hidup saat ini.


Comments

Popular posts from this blog

Ada Suku Dayak, Inilah 7 Suku di Dunia yang Terkenal dengan Wanita Cantiknya

Suku merupakan kelompok masyarakat yang tinggal di daerah tertentu. Hal ini ditandai dengan adanya kebiasaan dan praktik hidup yang hanya ada pada kelompok masyarakat itu. Misalnya pada segi adat, budaya, kebiasaan. Diketahui suku-suku yang ada di dunia memiliki keunikan tersendiri. Satu di antaranya beberapa suku yang terkenal akan wanita cantiknya. Wanita yang ada pada suku-suku ini bahkan bisa mengalahkan kecantikan wanita yang ada di kota-kota besar. Mari kita melihat beberapa kecantikan wanita yang ada pada suku-suku yang tersebar di dunia. 7. Suku Uighur  Suku Uighur adalah satu suku minoritas resmi di Republik Rakyat Tiongkok. Suku ini merupakan keturunan dari suku kuno Huihe yang tersebar di Asia Tengah. Mereka berbicara dengan bahasa Uighur dan memeluk agama Islam. Selain Republik Rakyat Tiongkok, populasi suku ini juga tersebar di Kazakhstan, Kyrgystan, dan Uzbekistan. 6. Suku Maori  Suku Maori adalah asli orang Polinesia dari Selandia Baru. Māori berasal dari para p...

Video Semburan Misterius di Laut Banten Viral

SERANG- Sebuah video yang menunjukkan semburan dari dasar laut di wilayah perairan Banten beredar di media sosial facebook. Video tersebut mendadak viral dan menuai perdebatan ihwal penyebab bagaimana semburan itu bisa sampai muncul di laut lepas. Hal ini kemudian menjadi bahan perbincangan warganet. Penyebab semburan misterius di laut Banten itu pun akhirnya terjawab. Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Bojonegara, Kant Dicky mengungkapkan, titik semburan terletak di pintu masuk Pelabuhan Bojonegara. Pengamanan pun langsung dilakukan guna mencegah terjadinya kebakaran. Sementara, Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan bahwa semburan berasal dari kebocoran pipa gas milik PT CNOOC di Perairan Bojonegara, Banten. belum diketahui persis penyebab bocornya pipa gas. Namun, diduga kuat akibat benturan jangkar kapal besar. Terpisah, Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Djoko Siswanto mengaku baru mendengar kejadian tersebut. Namun, dirinya sud...

Lengkapi Lirik Lagu `Pelangi`, Jawaban Siswa Bikin Ngakak

Tak bisa dipungkiri, anak-anak di tahun 90 hingga awal tahun 2000an pernah bahagia dan begitu terhibur dengan lagu-lagu sederhana yang mendidik. Namun kini, dunia musik seperti kehilangan sosok para penyanyi cilik. Lagu anak-anak dalam negeri sendiri pun sudah jarang alias hampir enggak bisa ditemukan. Imbasnya, anak-anak zaman now kurang mendapat 'asupan' lagu untuk seumuran mereka. Anak-anak lebih hafal dan senang menyanyikan lagu-lagu cinta dan lagu orang dewasa, duh. Belum lama ini seorang warganet memposting foto kertas ujian seni milik sang adik. Dalam kertas ujian itu terdapat soal melengkapi lirik lagu Pelangi yang diciptakan A.T. Mahmud. Kalian pasti tahu kan lagu legendaris ini. Awalnya ia melakukan dengan baik, namun… Awalnya ia melakukan dengan baik " Pelangi pelangi Alangkah indahmu Merah kuning hijau Di langit yang biru Pelukismu agung siapa gerangan" Namun yang bikin ngakak adalah penutupnya. " Pe...