Skip to main content

Kisah Tragis Sugito Berujung Pembantaian 292 Buaya di Sorong


Sugito, pria asal Jawa yang dalam kesehariannya bekerja sebagai pembuat tahu, meregang nyawa usai diterkam buaya di Jalan Bandara SP-1, Kelurahan Klamalu, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat.

Sugito tewas saat tengah asik mencari rumput untuk pakan ternak pada Rabu (13/7) lalu. Ia tidak menyadari kegiatan membabat rumputnya itu telah diawasi oleh sepasang mata dari binatang buas yang mempunyai ukuran lebih besar darinya.

Ia diserang dan spontan membuatnya berteriak mencari pertolongan. Usahanya yang sempat 'bergulat' dengan buaya pun tidak membuahkan hasil. Sugito tewas seketika.

Warga sekitar yang mendegar teriakan Sugito sudah berusaha secepat mungkin untuk mengikuti arah suara Sugito. Tapi saat ditemukan, hanya ada tumpukan rumput dan Sugito yang sudah dalam keadaan bersimbah darah.

Jenazah Sugito pun langsung dievakuasi oleh warga. Pada jasadnya ditemukan luka gigit pada bagian tangan, kaki, leher dan bagian kepala.

Kejadian yang menimpa Sugito tersebut memicu warga untuk melancarkan aksi pembantaian terhadap ratusan buaya di penangkaran SP 1. Warga marah karena menilai pengelola penangkaran lalai dalam menjaga piaraanya.

Seorang warga SP-1, Yanu yang turut dalam aksi tersebut mengatakan bahwa aksi ini dilakukan agar tidak ada lagi korban jiwa berikutnya akibat buaya di penangkaran tersebut.

Penangkaran buaya yang diketahui milik Alberth Siahaan diketahui berada di wilayah permukiman warga. Selain itu, batas antara penangkaran dengan ladang pertanian warga hanya dibatasi dengan pagar seng. Kondisi tersebut dikhawatirkan akan mudah dilewati buaya.

"Karena kesal terhadap pihak penangkaran yang tidak memperhatikan buaya hingga menelan korban jiwa. Dan pemiliknya dikabarkan melarikan diri sehingga warga langsung spontan mendatangi lokasi penangkaran guna membunuh ratusan buaya tersebut," kata Yanu seperti dikabarkan Antara, pada Minggu (15/7).

Sedikitnya 292 buaya dibantai warga dari berbagai wilayah di penangkaran yang berlokaso di Kota Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu (14/7) sore.

Amukan warga tersebut tak bisa dibendung petugas kepolisian. Aparat yang tiba di lokasi kejadian hanya bisa menyaksikan bagaimana warga membantai satu persatu buaya, termasuk buaya yang masih bayi atau anakan.


Comments

Popular posts from this blog

Ada Suku Dayak, Inilah 7 Suku di Dunia yang Terkenal dengan Wanita Cantiknya

Suku merupakan kelompok masyarakat yang tinggal di daerah tertentu. Hal ini ditandai dengan adanya kebiasaan dan praktik hidup yang hanya ada pada kelompok masyarakat itu. Misalnya pada segi adat, budaya, kebiasaan. Diketahui suku-suku yang ada di dunia memiliki keunikan tersendiri. Satu di antaranya beberapa suku yang terkenal akan wanita cantiknya. Wanita yang ada pada suku-suku ini bahkan bisa mengalahkan kecantikan wanita yang ada di kota-kota besar. Mari kita melihat beberapa kecantikan wanita yang ada pada suku-suku yang tersebar di dunia. 7. Suku Uighur  Suku Uighur adalah satu suku minoritas resmi di Republik Rakyat Tiongkok. Suku ini merupakan keturunan dari suku kuno Huihe yang tersebar di Asia Tengah. Mereka berbicara dengan bahasa Uighur dan memeluk agama Islam. Selain Republik Rakyat Tiongkok, populasi suku ini juga tersebar di Kazakhstan, Kyrgystan, dan Uzbekistan. 6. Suku Maori  Suku Maori adalah asli orang Polinesia dari Selandia Baru. Māori berasal dari para p...

Video Semburan Misterius di Laut Banten Viral

SERANG- Sebuah video yang menunjukkan semburan dari dasar laut di wilayah perairan Banten beredar di media sosial facebook. Video tersebut mendadak viral dan menuai perdebatan ihwal penyebab bagaimana semburan itu bisa sampai muncul di laut lepas. Hal ini kemudian menjadi bahan perbincangan warganet. Penyebab semburan misterius di laut Banten itu pun akhirnya terjawab. Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Bojonegara, Kant Dicky mengungkapkan, titik semburan terletak di pintu masuk Pelabuhan Bojonegara. Pengamanan pun langsung dilakukan guna mencegah terjadinya kebakaran. Sementara, Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan bahwa semburan berasal dari kebocoran pipa gas milik PT CNOOC di Perairan Bojonegara, Banten. belum diketahui persis penyebab bocornya pipa gas. Namun, diduga kuat akibat benturan jangkar kapal besar. Terpisah, Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Djoko Siswanto mengaku baru mendengar kejadian tersebut. Namun, dirinya sud...

Lengkapi Lirik Lagu `Pelangi`, Jawaban Siswa Bikin Ngakak

Tak bisa dipungkiri, anak-anak di tahun 90 hingga awal tahun 2000an pernah bahagia dan begitu terhibur dengan lagu-lagu sederhana yang mendidik. Namun kini, dunia musik seperti kehilangan sosok para penyanyi cilik. Lagu anak-anak dalam negeri sendiri pun sudah jarang alias hampir enggak bisa ditemukan. Imbasnya, anak-anak zaman now kurang mendapat 'asupan' lagu untuk seumuran mereka. Anak-anak lebih hafal dan senang menyanyikan lagu-lagu cinta dan lagu orang dewasa, duh. Belum lama ini seorang warganet memposting foto kertas ujian seni milik sang adik. Dalam kertas ujian itu terdapat soal melengkapi lirik lagu Pelangi yang diciptakan A.T. Mahmud. Kalian pasti tahu kan lagu legendaris ini. Awalnya ia melakukan dengan baik, namun… Awalnya ia melakukan dengan baik " Pelangi pelangi Alangkah indahmu Merah kuning hijau Di langit yang biru Pelukismu agung siapa gerangan" Namun yang bikin ngakak adalah penutupnya. " Pe...