Banyak yang beranggapan jika Jepang adalah negara yang aneh.
Meski demikian, negara Sakura itu sangat peduli dengan etika.
Ada beberapa kebiasaan yang mungkin dianggap wajar justru dianggap tak sopan jika diterapkan di sana.
Jika tak ingin dibenci orang Jepang saat berlibur di sana, ada baiknya untuk mempelajari etika yang berlaku di sana.
Dilansir TribunTravel.com dari laman wow-j.com, inilah lima kebiasaan yang dianggap tak sopan di Jepang.
1. Awasebashi
Awasebashi adalah tindakan memberikan makanan dari sumpit satu ke yang lain.
Meski tujuannya untuk memberikan makanan, namun dianggap tak sopan dan buruk.
Kenapa bisa buruk?
Dalam pemakaman Jepang, setelah tubuh dikremasi, anggota keluarga mengambil tulang dari abu dan membagikannya satu sama lain menggunakan sumpit.
Karena awasebashi mengingatkan akan hal itu, tindakan memberikan makanan antar sumpit dianggap akan membawa sial.
2. Tatebashi
Tatebashi merupakan kebiasaan menancapkan sumpit dalam semangkuk nasi.
Dalam pemakaman Buddha di Jepang, nasi ditawarkan kepada almarhum dengan sumpit berdiri tegak di dalam mangkuk.
Karena memiliki hubungan dengan pemakaman ini, maka dianggap kebiasaan yang buruk jika dilakukan untuk sehari.hari.
3. Jangan membawa makanan dari luar ke restoran/tempat minum
Karena restoran adalah tempat untuk menawarkan makanan dan minuman, kamu harus makan apa yang mereka buat.
Bukan tanpa alasan mengapa restoran melarang konsumen membawa makanan atau minuman dari luar.
Satu di antaranya, bila konsumen mengalami keracunan, sulit untuk menemukan penyebabnya.
Apakah berasal dari makanan yang dibawa atau restoran.
4. Memenuhi semua sisi eskalator
Adalah wajar bagi kita saat menggunakan eskalator berdiri di segala sisi sembari mengobrol.
Sementara di Jepang, itu adalah tindakan yang sama sekali tak sopan.
Orang Jepang biasanya membiarkan satu sisi eskalator kosong dan diperuntukkan bagi mereka yang terburu-buru.
Saat naik eskalator, silakan tinggalkan sisi kanan yang tersedia untuk orang-orang itu.
Jika tidak, maka bersiap untuk menerima cibiran dari pengguna lain.
5. Jangan berbicara keras atau gunakan telepon di kereta api dan lift
Jangan pernah mencoba melakukan panggilan telepon di dalam kereta api.
Kebiasaan ini dianggap tak sopan dan melanggar etika.
Berbicara dengan suara yang keras sehingga orang-orang di sekitar dapat mendengarmu dengan jelas akan membuat orang lain merasa tidak nyaman.
Juga di kereta api, ada pengumuman yang meminta untuk menempatkan ponsel pada mode terbang untuk menahan diri berbicara di telepon, serta mematikan ponsel sepenuhnya ketika kamu berada di kursi prioritas.
Sebagian besar orang Jepang akan menutup telepon mereka dengan cepat atau menanggapi dengan teks jika telepon mereka berdering.
Bahkan selama jam-jam sibuk di pagi hari ketika kereta-kereta penuh sesak, hampir tak ada suara telepon yang berdering.
Dasar dari aturan ini adalah tidak mengganggu ruang orang lain dan menyebabkan masalah, sesuatu yang sangat penting bagi orang Jepang.
Comments
Post a Comment